Pengertian
laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu
kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung
jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan
atau keterangan berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si
pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor melakukan
suatu kegiatan.
Dalam pembuatan suatu
laporan formal, bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang baik, jelas dan teratur.
Bahasa yang baik tidak berarti bahwa laporan itu mempergunakan gaya bahasa yang
penuh hiasan, melainkan dari segi sintaksis bahasanya teratur, jelas
memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata yang lain dan
antara satu kalimat dengan kalimat lain. Penggunaan kata ganti orang pertama
dan kedua harus dihindari, kecuali penggunaan kata ”kami” bila yang
menyampaikan laporan adalah suatu badan atau suatu tugas.
Macam-macam Laporan
Macam-macam laporan
menurut bentuknya:
- laporan berbentuk
formulir
- laporan berbentuk
surat
- laporan berbentuk
memorandum (memo)
- laporan berbentuk
naskah
- laporan berbentuk
buku
Ciri-ciri Laporan
a. Ringkas.
Dalam laporan yang
ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara ringkas yang berhubungan dengan
tugasnya sehingga penerima laporan segera mengetahui permasalahannya.
b. Lengkap.
Laporan dapat semakin
sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau sumber kepustakaan.
c. Logis.
Laporan dianggap logis
jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-alasannya yang
masuk akal.
d. Sistematis.
Laporan dianggap
sistematik jika keterangan yamg tulisannya disusun dalam satuan-satuan yang
berurutan dan saling berhubungan.
Contoh Laporan
Penelitian
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanaman petai sering
kali dijumpai di hutan yang tersebar di Indonesia, karena tanaman ini sangat
mudah tumbuh dimana saja. Selain itu khasiat dari petai sendiri memiliki
manfaat yang cukup banyak bagi tubuh diantaranya dapat mengendurkan saraf,
hilangkan despresi, obat hati, ginjal, serta dapat menurunkan kematian akibat
stroke, dan dapat menjaga saluran pencernaan. Sehingga hal ini banyak mendorong
petani untuk menanam tanaman petai yang lebih mudah dijangkau dan lebih banyak
menghasilkan keuntungan, namun tanaman tersebut tak bisa dihindarkan dari
resiko kegagalan.
Tanaman petai
diproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena tanaman ini sering
diolah menjadi masakkan. Karena petai banyak sekali manfaatnya disebabkan adanya
gula alami. Semakin banyak masyarakat yang mengkonsumsi petai maka para petai
diharapkan dapat menghasilkan petai yang lebih banyak lagi dengan kwalitas yang
baik. Namun berdasarkan Dinas Pertanian Propvinsi Jatim pada tahun 2006 para
petani dapat menghasilkan 7.091 ton petai, sedangkan pada tahun 2007
menghasilkan sekitar 5.341 ton. Namun dengan produksi petai yang demikian
ternyata tidak sebanding dengan konsumsi petai setiap tahunnya misalkan pada
tahun 2006 sebanyak 6.133 sedangkan pada tahun 2007 meningkat hingga 13 %.
Dapat dilihat bahwa hasil panen tanaman petai di Indonesia mengalami penurunan,
hal ini disebabkan adanya beberapa masalah yang dapat menggagalkan hasil panen
yaitu terdapatnya hama, atau terletak pada stuktur tanah yang kurang baik
sebagai media tanam. Masalah-masalah tersebut sebenarnya dapat diatasi
sekaligus dapat meningkatkan hasil panen dengan kwalitas yang lebih baik. Dalam
budidaya tanaman petai diperlukan perhatian khusus.
Tanaman petai
membutuhkan pupuk untuk meningkatkan kwalitas pada petai tersebut. Hanya jenis
pupuk tertentu yang dapat digunakan untuk menanam tanaman petai. Bukan hanya
pupuk kandang, NPK, kompos daun dan berbagai jenis pupuk lainya yang dapat
digunakan sebagai perkembangan tanaman secara optimal, ternyata ampas the seduh
dapat pula digunakan sebagai kompos ampas teh seduh, karena pada ampas teh
seduh mengandung karbon organik yang mampu untuk menyuburkan tanah. Sehingga
tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh
ampas teh seduh terhadap pertumbuhan tanaman petai?
2. Manakah yang lebih
tinggi antara tanaman petai yang diberi ampas teh seduh dengan yang tidak?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian
ini untuk mengetahui pengaruh ampas teh seduh terhadap pertumbuhan tanaman
petai.
1.4 Hipotesis
Penelitian
Ada perbedaan tinggi
pada tanaman petai yang diberi ampas teh seduh dengan tanaman petai yang tidak
diberi ampas teh seduh.
Tanaman petai yang
diberi ampas teh seduh lebih tinggi dibandingan dengan tanaman petai yang tidak
diberi ampas teh seduh.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Ampas The Seduh
Sisa teh atau ampas teh
ternyata dapat bermanfaat bagi tanaman, yaitu dapat memperbaiki kesuburan
tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun, limbah rumah tangga ini
dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi. Ampas teh ini lebih praktis
dibandingkan penggunaan kompos lainnya. Kandungan yang terdapat di ampas
teh selain polyphenol juga terdapat
sejumlah vitamin B kompleks kira-kira 10 kali lipat sereal dan sayuran. Ampas
teh ini biasanya diberikan pada semua jenis tanaman. Misalnya, tanaman sayuran,
tanaman hias, maupun pada tanaman obat-obatan, hal ini dikarenakan bahwa ampas
teh tersebut mengandung Karbon Organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan
Kalsium 13%, kandungan tersebut dapat membantu pertumbuhan tanaman.
Ampas teh tidak hanya
dapat berfungsi sebagai pupuk ternyata bisa dijadikan sebagai pestisida yang
bersifat toksik bagi serangga tanaman, jika ampas teh ini dijadikan sebagi
kompos. Ampas teh mengandung banyak unsur hara yang bagus untuk tanah. Mikroba
yang dihasilkan oleh ampas teh ini hanya bersifat toksik pada serangga tidak
pada tanaman sehingga tidak perlu khawatir tanaman itu beracun dan berbahaya
untuk dikonsumsi oleh manusia (H. Akhadi 2005)
Ampas teh dapat
dikelola menjadi kompos dengan kwalitas yang baik, dalam pengelolahannya kompos
itu dicampur dengan zat tambahan, diantaranya kapur, bekatul, tetes tebu atau
gula. Gula dan bekatul merupakan bahan yang bias membangkitkan mikroorganisme
yang akan menjadi pestisida. Dengan ditambah gula, mikroba tersebut cepat
berkembang dan cukup ampuh membunuh serangga.
2.2 Tanaman Petai
Dalam dunia tumbuhan,
tanaman petai diklasifikasikan dalam keluarga Leguminosae (Mimosaceae), marga
Parkia dan jenis Parkia speciosa berupa pohon yang tingginya antara 5 -25m.
Petai atau mlanding (Parkia speciosa) merupakan pohon tahunan tropika dari suku
polong - polongan (Fabaceae), anak suku petai-petaian (Mimosoidae). Tumbuhan
ini tersebar luas di Nusantara bagian barat. Bijinya, yang disebut
"petai" juga, dikonsumsi ketika masih muda, baik segar maupun
direbus.
Pohon petai menahun,
tinggi dapat mencapai 20m dan kurang bercabang. Daunnya majemuk, tersusun
sejajar. Bunga majemuk, tersusun dalam bongkol (khas Mimosoidae). Bunga muncul
biasanya di dekat ujung ranting. Buahnya besar, memanjang, bertipe buah polong.
Dari satu bongkol dapat ditemukan sampai belasan buah. Dalam satu buah terdapat
hingga 20 biji, yang berwarna hijau ketika muda dan terbalut oleh selaput agak
tebal berwarna coklat terang. Buah petai akan mengering jika masak dan
melepaskan biji-bijinya.
Petai hanya dapat
ditanam di tanah rendah hingga dataran tanah yang tinggi 1,500 m daripada paras
laut. Iklim kawasan yang cukup lembap dan panas adalah sesuai untuk pertumbuhan
pokok yang subur. Jenis tanah yang mesti digunakan yaitu tanah gembur, tanah
liat berpasir, atau liat yang dapat disesuaikan.
2.3 Hubungan antara
ampas teh seduh dan tanaman petai
Setiap tanaman sangat
membutuhkan pupuk, karena pupuk merupakan unsur terpenting dalam membantu
pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman, sama halnya tanaman petai. Pada
tanaman petai yang terpenting yaitu pada kesuburan tanah, selain sebagai
penyangga akar, tanah juga berfungsi sebagai penyedia air, zat-zat hara, dan
udara bagi pernapasan akar tanaman. Tanah yang subur dapat menyebabkan
pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara optimal.
Faktor utama yang
menyuburkan tanah yaitu bahan organik. Seperti pada penggunaan ampas teh seduh
pada tanaman sangat baik untuk tanaman karena pada ampas banyak terkandung
berbagai macam unsur seperti Besi (Fe), Timbale (Pb), Tembaga (Cu), Magnesium
(Mg).
BAB
III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
1. Polybag 2 buah.
2. Cetok.
3. Biji petai 4 biji.
4. Ampas teh seduh
5. Tanah.
6. Air.
7. Penggaris.
3.2 Cara Kerja
1. Menyiapkan polybag sebanyak 2 buah,
kemudian menyiapkan media tanah.
2. Mengisi setiap polybag yang telah
disediakan dengan media tanah.
3. Mengisi polybag A dengan ampas teh seduh
secukupnya kemudian campur hingga rata dengan tanah, hal ini dilakukan seminggu
2 kali sedangkan pada polybag B hanya terisi oleh tanah saja.
4. Memasukkan biji petai masing-masing 2
biji pada setiap polybag yang telah berisi tanah serta ampas teh seduh.
5. Menyiram tanaman tersebut dengan air
secukupnya hal ini dilakukan sebanyak 1 kali dalam sehari.
6. Meletakkan tanaman tersebut di tempat
yang cukup cahaya
7. Mengamati pertumbuhannya setiap hari lalu
bandingkan tanaman tersebut.
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Polybag
|
Hari
ke -
|
Rata
– rata
Tinggi
|
|||||
1
|
3
|
5
|
7
|
9
|
|||
A
|
1.7cm
|
3.6cm
|
5.6cm
|
7.7cm
|
9.8cm
|
5.68
cm
|
|
B
|
1.2cm
|
2.1cm
|
3.3cm
|
4.2cm
|
5.1cm
|
3.18
cm
|
4.2 Pembahasan
Ada perbedaan tinggi
tanaman petai pada polybag A (yang diberi ampas teh seduh) dengan tanaman petai
pada polybag B (yang tidak diberi ampas teh seduh).
Tanaman petai yang
diberi ampas the seduh lebih tinggi hampir dua kali lipat dibandingan dengan
tanaman petai yang tidak diberi ampas the seduh. Hal ini dikarenakan bahwa
ampas teh seduh tersebut mengandung Karbon Organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium
(Mg) 10% dan Kalsium 13%, sehingga ampas teh seduh tersebut membantu
pertumbuhan tanaman petai. Selain itu ampas teh tersebut juga membantu
memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun,
BAB
V
KESIMPULAN
DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Ampas teh seduh sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman petai. Karena ampas teh seduh
mengandung Karbon Organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium
13%, sehingga ampas teh seduh tersebut membantu pertumbuhan tanaman petai.
Ampas teh seduh juga membantu
memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun,
5.2 Saran
Bila akan menanam
tanaman petai, sebaiknya menggunakan ampas teh seduh sebagai pupuk, karena
ampas teh seduh lebih praktis dibandingkan penggunaan kompos lainnya. Pengaruh
ampas teh seduh terhadap pertumbuhan tanaman petai lebih besar daripada pupuk
kompos lain, karena ampas teh seduh mengandung Karbon Organik, Tembaga (Cu)
20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium 13% yang membantu memperbaiki kesuburan
tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun,
#Google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar