Minggu, 23 Juni 2013

Pengertian Laporan

Pengertian laporan adalah bentuk penyajian fakta tentang suatu keadaan atau suatu kegiatan, pada dasarnya fakta yang disajikan itu berkenaan dengan tanggung jawab yang ditugaskan kepada si pelapor. Fakta yang disajikan merupakan bahan atau keterangan berdasarkan keadaan objektif yang dialami sendiri oleh si pelapor (dilihat, didengar, atau dirasakan sendiri) ketika si pelapor melakukan suatu kegiatan.

Dalam pembuatan suatu laporan formal, bahasa yang digunakan haruslah bahasa yang baik, jelas dan teratur. Bahasa yang baik tidak berarti bahwa laporan itu mempergunakan gaya bahasa yang penuh hiasan, melainkan dari segi sintaksis bahasanya teratur, jelas memperlihatkan hubungan yang baik antara satu kata dengan kata yang lain dan antara satu kalimat dengan kalimat lain. Penggunaan kata ganti orang pertama dan kedua harus dihindari, kecuali penggunaan kata ”kami” bila yang menyampaikan laporan adalah suatu badan atau suatu tugas.
Macam-macam Laporan

Macam-macam laporan menurut bentuknya:
- laporan berbentuk formulir
- laporan berbentuk surat
- laporan berbentuk memorandum (memo)
- laporan berbentuk naskah
- laporan berbentuk buku

Ciri­­-ciri Laporan
a.       Ringkas.
Dalam laporan yang ditulis hanya mengemukakan hal-hal pokok secara ringkas yang berhubungan dengan tugasnya sehingga penerima laporan segera mengetahui permasalahannya.
b.      Lengkap.
Laporan dapat semakin sempurna jika dilengkapi dengan bibliografi atau sumber kepustakaan.
c.       Logis.
Laporan dianggap logis jika keterangan yang dikemukakannya dapat ditelusuri alasan-alasannya yang masuk akal.
d.      Sistematis.
Laporan dianggap sistematik jika keterangan yamg tulisannya disusun dalam satuan-satuan yang berurutan dan saling berhubungan.

Contoh Laporan Penelitian
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Tanaman petai sering kali dijumpai di hutan yang tersebar di Indonesia, karena tanaman ini sangat mudah tumbuh dimana saja. Selain itu khasiat dari petai sendiri memiliki manfaat yang cukup banyak bagi tubuh diantaranya dapat mengendurkan saraf, hilangkan despresi, obat hati, ginjal, serta dapat menurunkan kematian akibat stroke, dan dapat menjaga saluran pencernaan. Sehingga hal ini banyak mendorong petani untuk menanam tanaman petai yang lebih mudah dijangkau dan lebih banyak menghasilkan keuntungan, namun tanaman tersebut tak bisa dihindarkan dari resiko kegagalan.
Tanaman petai diproduksi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, karena tanaman ini sering diolah menjadi masakkan. Karena petai banyak sekali manfaatnya disebabkan adanya gula alami. Semakin banyak masyarakat yang mengkonsumsi petai maka para petai diharapkan dapat menghasilkan petai yang lebih banyak lagi dengan kwalitas yang baik. Namun berdasarkan Dinas Pertanian Propvinsi Jatim pada tahun 2006 para petani dapat menghasilkan 7.091 ton petai, sedangkan pada tahun 2007 menghasilkan sekitar 5.341 ton. Namun dengan produksi petai yang demikian ternyata tidak sebanding dengan konsumsi petai setiap tahunnya misalkan pada tahun 2006 sebanyak 6.133 sedangkan pada tahun 2007 meningkat hingga 13 %. Dapat dilihat bahwa hasil panen tanaman petai di Indonesia mengalami penurunan, hal ini disebabkan adanya beberapa masalah yang dapat menggagalkan hasil panen yaitu terdapatnya hama, atau terletak pada stuktur tanah yang kurang baik sebagai media tanam. Masalah-masalah tersebut sebenarnya dapat diatasi sekaligus dapat meningkatkan hasil panen dengan kwalitas yang lebih baik. Dalam budidaya tanaman petai diperlukan perhatian khusus.
Tanaman petai membutuhkan pupuk untuk meningkatkan kwalitas pada petai tersebut. Hanya jenis pupuk tertentu yang dapat digunakan untuk menanam tanaman petai. Bukan hanya pupuk kandang, NPK, kompos daun dan berbagai jenis pupuk lainya yang dapat digunakan sebagai perkembangan tanaman secara optimal, ternyata ampas the seduh dapat pula digunakan sebagai kompos ampas teh seduh, karena pada ampas teh seduh mengandung karbon organik yang mampu untuk menyuburkan tanah. Sehingga tanaman dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
1.2 Rumusan Masalah
1. Adakah pengaruh ampas teh seduh terhadap pertumbuhan tanaman petai?
2. Manakah yang lebih tinggi antara tanaman petai yang diberi ampas teh seduh dengan yang tidak?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ampas teh seduh terhadap pertumbuhan tanaman petai.
1.4 Hipotesis Penelitian
Ada perbedaan tinggi pada tanaman petai yang diberi ampas teh seduh dengan tanaman petai yang tidak diberi ampas teh seduh.
Tanaman petai yang diberi ampas teh seduh lebih tinggi dibandingan dengan tanaman petai yang tidak diberi ampas teh seduh.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Ampas The Seduh
Sisa teh atau ampas teh ternyata dapat bermanfaat bagi tanaman, yaitu dapat memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun, limbah rumah tangga ini dapat digunakan langsung tanpa harus diolah lagi. Ampas teh ini lebih praktis dibandingkan penggunaan kompos lainnya. Kandungan yang terdapat di ampas teh  selain polyphenol juga terdapat sejumlah vitamin B kompleks kira-kira 10 kali lipat sereal dan sayuran. Ampas teh ini biasanya diberikan pada semua jenis tanaman. Misalnya, tanaman sayuran, tanaman hias, maupun pada tanaman obat-obatan, hal ini dikarenakan bahwa ampas teh tersebut mengandung Karbon Organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium 13%, kandungan tersebut dapat membantu pertumbuhan tanaman.
Ampas teh tidak hanya dapat berfungsi sebagai pupuk ternyata bisa dijadikan sebagai pestisida yang bersifat toksik bagi serangga tanaman, jika ampas teh ini dijadikan sebagi kompos. Ampas teh mengandung banyak unsur hara yang bagus untuk tanah. Mikroba yang dihasilkan oleh ampas teh ini hanya bersifat toksik pada serangga tidak pada tanaman sehingga tidak perlu khawatir tanaman itu beracun dan berbahaya untuk dikonsumsi oleh manusia (H. Akhadi 2005)
Ampas teh dapat dikelola menjadi kompos dengan kwalitas yang baik, dalam pengelolahannya kompos itu dicampur dengan zat tambahan, diantaranya kapur, bekatul, tetes tebu atau gula. Gula dan bekatul merupakan bahan yang bias membangkitkan mikroorganisme yang akan menjadi pestisida. Dengan ditambah gula, mikroba tersebut cepat berkembang dan cukup ampuh membunuh serangga.

2.2 Tanaman Petai
Dalam dunia tumbuhan, tanaman petai diklasifikasikan dalam keluarga Leguminosae (Mimosaceae), marga Parkia dan jenis Parkia speciosa berupa pohon yang tingginya antara 5 -25m. Petai atau mlanding (Parkia speciosa) merupakan pohon tahunan tropika dari suku polong - polongan (Fabaceae), anak suku petai-petaian (Mimosoidae). Tumbuhan ini tersebar luas di Nusantara bagian barat. Bijinya, yang disebut "petai" juga, dikonsumsi ketika masih muda, baik segar maupun direbus.
Pohon petai menahun, tinggi dapat mencapai 20m dan kurang bercabang. Daunnya majemuk, tersusun sejajar. Bunga majemuk, tersusun dalam bongkol (khas Mimosoidae). Bunga muncul biasanya di dekat ujung ranting. Buahnya besar, memanjang, bertipe buah polong. Dari satu bongkol dapat ditemukan sampai belasan buah. Dalam satu buah terdapat hingga 20 biji, yang berwarna hijau ketika muda dan terbalut oleh selaput agak tebal berwarna coklat terang. Buah petai akan mengering jika masak dan melepaskan biji-bijinya.
Petai hanya dapat ditanam di tanah rendah hingga dataran tanah yang tinggi 1,500 m daripada paras laut. Iklim kawasan yang cukup lembap dan panas adalah sesuai untuk pertumbuhan pokok yang subur. Jenis tanah yang mesti digunakan yaitu tanah gembur, tanah liat berpasir, atau liat yang dapat disesuaikan.

2.3 Hubungan antara ampas teh seduh dan tanaman petai
Setiap tanaman sangat membutuhkan pupuk, karena pupuk merupakan unsur terpenting dalam membantu pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman, sama halnya tanaman petai. Pada tanaman petai yang terpenting yaitu pada kesuburan tanah, selain sebagai penyangga akar, tanah juga berfungsi sebagai penyedia air, zat-zat hara, dan udara bagi pernapasan akar tanaman. Tanah yang subur dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara optimal.
Faktor utama yang menyuburkan tanah yaitu bahan organik. Seperti pada penggunaan ampas teh seduh pada tanaman sangat baik untuk tanaman karena pada ampas banyak terkandung berbagai macam unsur seperti Besi (Fe), Timbale (Pb), Tembaga (Cu), Magnesium (Mg).

BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan Bahan
1.      Polybag 2 buah.
2.      Cetok.
3.      Biji petai 4 biji.
4.      Ampas teh seduh
5.      Tanah.
6.      Air.
7.      Penggaris.

3.2 Cara Kerja
1.      Menyiapkan polybag sebanyak 2 buah, kemudian menyiapkan media tanah.
2.      Mengisi setiap polybag yang telah disediakan dengan media tanah.
3.      Mengisi polybag A dengan ampas teh seduh secukupnya kemudian campur hingga rata dengan tanah, hal ini dilakukan seminggu 2 kali sedangkan pada polybag B hanya terisi oleh tanah saja.
4.      Memasukkan biji petai masing-masing 2 biji pada setiap polybag yang telah berisi tanah serta ampas teh seduh.
5.      Menyiram tanaman tersebut dengan air secukupnya hal ini dilakukan sebanyak 1 kali dalam sehari.
6.      Meletakkan tanaman tersebut di tempat yang cukup cahaya
7.      Mengamati pertumbuhannya setiap hari lalu bandingkan tanaman tersebut.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Polybag
Hari ke -
Rata – rata
Tinggi
1
3
5
7
9
A
1.7cm
3.6cm
5.6cm
7.7cm
9.8cm
5.68 cm
B
1.2cm
2.1cm
3.3cm
4.2cm
5.1cm
3.18 cm







4.2 Pembahasan
Ada perbedaan tinggi tanaman petai pada polybag A (yang diberi ampas teh seduh) dengan tanaman petai pada polybag B (yang tidak diberi ampas teh seduh).
Tanaman petai yang diberi ampas the seduh lebih tinggi hampir dua kali lipat dibandingan dengan tanaman petai yang tidak diberi ampas the seduh. Hal ini dikarenakan bahwa ampas teh seduh tersebut mengandung Karbon Organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium 13%, sehingga ampas teh seduh tersebut membantu pertumbuhan tanaman petai. Selain itu ampas teh tersebut juga membantu memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun,

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Ampas teh seduh sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman petai. Karena ampas teh seduh mengandung Karbon Organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium 13%, sehingga ampas teh seduh tersebut membantu pertumbuhan tanaman petai. Ampas teh  seduh juga membantu memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun,

5.2 Saran
Bila akan menanam tanaman petai, sebaiknya menggunakan ampas teh seduh sebagai pupuk, karena ampas teh seduh lebih praktis dibandingkan penggunaan kompos lainnya. Pengaruh ampas teh seduh terhadap pertumbuhan tanaman petai lebih besar daripada pupuk kompos lain, karena ampas teh seduh mengandung Karbon Organik, Tembaga (Cu) 20%, Magnesium (Mg) 10% dan Kalsium 13% yang membantu memperbaiki kesuburan tanah, merangsang pertumbuhan akar, batang dan daun,


#Google







Metode Ilmiah

Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut :
Karakteristik (pengamatan dan pengukuran)
Hipotesis (penjelasan teoritis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
Prediksi (deduksi dari hipotesis)
Eksperimen (pengujian atas semua hal diatas)

Langkah-langkah Metode Ilmiah
Langkah-langkah
1. Memilih dan mendefinisikan masalah.
2. Survei terhadap data yang tersedia.
3. Memformulasikan hipotesa.
4. Membangun kerangka analisa serta alat-alat dalam menguji hipotesa.
5. Mengumpulkan data primair.
6. Mengolah, menganalisa serla membuat interpretasi.
7. Membual generalisasi dan kesimpulan.
8. Membuat Laporan

Tujuan Metode ilmiah adalah mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan
Tahap-tahap kebudayaan dalam perkembangan ilmu pengetahuan
1. Mistis : yaitu tahap dimana manusia dikepung oleh kekuatan misterius. Manusia belum dapat memberi penjelasan tentang kejadian-kejadian di bumi
2. Ontolgis : yaitu tahap dimana manusia mulai dapat menjelaskan dan memberi alasan terhadap kejadian-kejadian yang terjadi
3. Fungsional :  yaitu tahap dimana manusia dapat mulai memanfaatkan alam sekitar untuk menunjang kehidupan mereka.
Metode Ilmiah menggabungkan cara penalaran deduksi dan induksi
1. Deduksi adalah membuat argumen baru secara bertahap yang disusun secara sistematis berdasarkan pengetahuan yang telah ada. Alatnya adalah Matematika.
2. Induksi adalah membuat argumen baru berdasarkan kebenaran korespondensi dari apa yang telah diketahui sebelumnya. Alatnya adalah Probabilitas.

Sumber :

#Google